Selasa, 17 Maret 2015

artikel kepemimpinan " Rapot Merah Jokowi-JK"




Rapot Merah Jokowi-J
            Masih kita ingat dalam ingatan, 9 bulan yang lalu kita mendengar sepasang calon presiden dan wakil presiden menjanjikan sebuah harapan yang mengatas namakan pro rakyat sebagai visi misi pemerintahannya. Dengan berbagai bujuk rayu yang dilakukan oleh mereka. Akhirnya, seluruh hati rakyat terbuai dan memberikan hak suaranya kepada mereka sehingga mereka menjadi orang nomor satu di Indonesia sekarang. Tak terasa beberapa bulan masa kepemimpinannya rakyat Indonesia dijejali kebijakan-kebijakan yang malah tidak sama sekali pro rakyat, di awali dengan harga BBM, pemimpin kita seakan-akan mendapatkan mainan baru yang dengan mudahnya menaik turunkan harga BBM tanpa memperdulikan jeritan hati rakyatnya.
Belum sembuh rasa kesakitan rakyat dari kabar kenaikan harga BBM, rakyat sudah harus menerima kenyataan bahwa terjadinya kericuhan pada lembaga-lembaga penegak hukum KPK vs Polri yang belum mendapatkan titik penyelesaian, dan selanjutnya rakyat di kagetkan dengan akan adanya kebijakan pemberian jatah APBN sebesar 1 Triliun untuk parpol.
Dan yang terbaru terpuruknya nilai rupiah hingga menembus Rp.13.360 dan tumpulnya berbagai kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK sangat berpotensi membuat Indonesia akan kembali mengalami krisis moneter di Indonesia. APKLI (Asosiasi pedagang Kaki Lima Indonesia) mensinyalir kondisi ini merupakan bagian dari adanya “Grand Desain Besar” dari pihak-pihak yang tidak ingin memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk menyiapkan diri menghadapi MEA ( Masyarakat Ekonomi Asian) 2015. Kondisi ini yang menurutnya tidak disadari oleh Kabinet Kerja Jokowi-JK yang justru kerap berpolemik antar lembaga. kabinet kerja Jokowi-JK juga belum mampu tunjukan kinerja yang efektif, belum mampu wujudkan tata kelola pemertintahan yang baik (Good Governance). Bahkan seringkali saling kontradiktif dan berpolemik antar kementrian dan atau lembaga negara lainnya.
Dari apa yang kita rasakan, kita bisa menilai bahwa kepemimpinan dari Jokowi-JK di anggap tidak pro rakyat dan malah seakan-akan tidak perduli dengan keadaan masyarakat Indonesia. Dari sanalah kita bisa menyimpulkan bahwa kepemimpinan Jokowi-JK berhak diberi cap Rapot Merah, karena dilihat dari kebijakannya banyak kebijakan yang menyengsarakan rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar